Wow Hebat, Anak-Anak TK/KB Islam Tunas Gemilang Balibunga Belajar Tanam Padi di Sawah

Kategori Berita

.

Wow Hebat, Anak-Anak TK/KB Islam Tunas Gemilang Balibunga Belajar Tanam Padi di Sawah

Koran lensa pos
Senin, 31 Oktober 2022

 

Keseruan anak-anak TK/KB Islam Tunas Gemilang Balibunga saat menanam padi di sawah, Senin (31/10/2022)


Dompu, koranlensapos.com - Menanam padi bagi orang dewasa di Kabupaten Dompu sudah menjadi hal biasa. Tetapi akan luar biasa plus istimewa bila dilakukan oleh anak-anak usia 2 sampai 5 tahun. Pastinya seru, lucu dan menarik perhatian.


Anak-anak Taman Kanak-Kanak / Kelompok Bermain (TK/KB) Islam Tunas Gemilang yang berlokasi di Lingkungan Balibunga RT 02 RW 01 Kelurahan Kandai Dua Kecamatan Woja Kabupaten Dompu benar-benar melakoninya. Mereka belajar cara menanam padi. Warga setempat menyebut dengan istilah mura.


Anak-anak TK/KB Islam Tunas Gemilang Balibunga berjalan kaki menuju sawah didampingi guru dan orang tua


Dari sekolah TK Islam Tunas Gemilang Balibunga, Senin pagi (31/10/2022) anak-anak TK ini berangkat ke sawah. Mereka didampingi guru dan orang tua masing-masing. Letak sawah tidak jauh, hanya di seberang jalan di belakang rumah penduduk. Kaki-kaki kecil itu melangkah di atas pematang sawah. Di lokasi itu terlihat beberapa wanita paruh baya sedang melakukan mura (tanam padi). Tumbuhan padi yang ditanam itu panjangnya sekitar 20 hingga 25 cm. Sebelumnya sudah disemaikan terlebih dahulu sekitar sebulan lamanya. Setelah siap untuk ditanam (mura), tumbuhan padi itu dicabut dari tanah beserta akarnya. Proses pencabutan ini disebut mbonto. Mbonto dan mura umumnya dikerjakan oleh kaum hawa.

Mereka mulai diajari cara menanam padi


Tiba di lokasi yang dituju, satu persatu anak-anak TK ini turun ke sawah yang sangat becek berlumpur itu. Mereka mulai diajari menanam padi oleh ibu Kepala Sekolah Zakiyyatun Najwah. Tentu saja kaki dan tangan para balita ini bergelimang lumpur. Bahkan pakaian dan wajah pun belepotan terkena lumpur.

Tingkah bocah-bocah ini menanam padi sungguh lucu dan menggemaskan. Tangan kiri memegang benih, tangan kanan pelan-pelan menancapkan benih ke dalam lumpur mengikuti gerakan sang guru pendamping. Ada pula yang duduk berendam lumpur sampai setinggi dada. 

"Senang bermain lumpur ?," tanya ibu guru. Dua dari mereka yang bernama Sasa dan Aila menjawab singkat "senang," .

Kepala Sekolah Zakiyyatun Najwah menjelaskan alasannya mengajak anak-anak ke sawah dan mengajari cara menanam padi.

"Ini adalah kegiatan dengan tema Tanaman. Setiap bulan temanya berbeda-beda. Ada tema diri sendiri, tema lingkungan dan ada juga tema binatang," jelas Najwah.

Najwah menuturkan sebelumnya kepada anak-anak telah diceritakan isi sebuah buku berjudul "Ayo Habiskan Makananmu". Buku cerita bergambar itu itu menjelaskan bahwa makanan yang disantap harus.dihabiskan. Tidak boleh menyisakan makanan. Kalau tidak mampu dihabiskan, mengambilnya sedikit saja sesuai kebutuhan dan kemampuan.

"Melalui kegiatan tema tanaman ini mulai kecil diajari proses panjang mulai dari awal jadinya nasi itu," kata Najwah.

Kakak kandung Zakiyyatun Najwah yaitu Psikolog Najwah Naeli, S. Psi., M. Psi menjelaskan manfaat dari kegiatan mengajak anak-anak terjun langsung ke sawah itu.

"Manfaat kegiatan ini beragam ya ayah bunda melatih koordinasi visual motorik. Melatih motorik halus dengan menanam, jalan di lumpur dan pematang sawah melatih motorik kasar, melatih kerjasama dan jiwa sosial pada anak. Semua unsur itu bagus untuk perkembangan kognitif, emosi, sosial dan psikomotorik anak," jelas Naeli. (emo).