Dompu,
Lensa Post - Untuk
memperbaiki kembali perpipaan PDAM yang mengalami kerusakan akibat banjir, maka
Petugas dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Dompu bersama dengan
anggota TNI yakni Bintara Pembina Desa (Babinsa) Rababaka, Serma Junaidin dan
Babinsa Mumbu melaksanakan penyambungan pipa. Kegiatan tersebut dilaksanakan di
bagian intake (penampungan) air PDAM di Kamudi Desa Rababaka Kecamatan Woja
Kabupaten Dompu pada hari Selasa (29/1).
Direktur
PDAM Kabupaten Dompu, Agus Supandi, SE mengatakan pekerjaan penyambungan
pipa-pipa dikerjakan mulai jam 08.00 Wita sampai dengan pukul 17.00 Wita.
Berkat kerja keras dan kerja bersama tersebut membuahkan hasil bagi kelancaran
pasokan air PDAM untuk dialirkan ke rumah-rumah pelanggan khususnya di
Kecamatan Woja. "Air yang sebelumnya hanya berkapasitas 14 (28 m3/detik)
menjadi 18 atau 36 meter kubik per detik," ungkap Agus. Ia mengatakan
apabila pasokan air terus berada pada posisi 18 (36 m3/detik) itu, maka
masyarakat akan dapat menikmati air dengan lancar.
Bagi
warga Kelurahan Kandai Dua Kecamatan khususnya Lingkungan Polo, Ginte dan
Balibunga yang mengalami kemacetan air PDAM beberapa hari lalu, Agus mengatakan
pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhinya. "Sebagian
sudah bisa terlayani tetapi sebagian di tempat yang tinggi belum terlayani
tetapi kami akan upayakan dengan cara membagi air secara bergiliran,"
ujarnya. Ia mengatakan perbaikan pipa air di Intake Kamudi yang dilakukan di
atas merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki pelayanan tersebut. "Kendalanya
di sumber air kita di Intake Kamudi tidak pernah normal sehingga proses
pengaturan air untuk pelayanan kepada masyarakat sering terganggu,"
paparnya.
Agus
menerangkan terjadinya ketidaknormalan pasokan air ke intake pengolahan air
disebabkan ambrolnya bendungan di Kamudi bersamaan dengan peristiwa hanyutnya
eksavator milik PT NK akibat terseret arus banjir sekitar 2017 lalu. "Setelah
itu dibuatkan bronjong oleh BPBD tetapi 6 bulan kemudian terseret banjir lagi
sehingga sekarang menampung langsung melalui pipa," paparnya. Akibat dari
pengambilan langsung tersebut, pasokan air ke intake sangat tergantung pada
muka air. "Ketika air sungai turun, muka air kecil tidak menjangkau
bibir pipa. Kalau banjir terjadi sedimentasi pasir yang menyumbat pipa,"
kata Agus menyebut kendala yang dihadapi dalam mengatasi pasokan air PDAM. (TIM LENSA POST * EMO)